SINODE GKLB Renungan Renungan harian Senin, 1 September 2025

Renungan harian Senin, 1 September 2025

Renungan harian

Senin, 1 September 2025

Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 7:14

Salam Sejahtera,

Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan, pergumulan, dan godaan dunia, manusia sering kali lupa akan hubungan intimnya dengan Tuhan. Banyak orang terjebak dalam kesibukan dan kekhawatiran hidup hingga lalai untuk merenungkan panggilan Allah yang terus mengajak umat-Nya kembali kepada-Nya. Firman Tuhan dalam 2 Tawarikh 7:14 menjadi pengingat yang kuat dan tegas tentang bagaimana seharusnya sikap hati umat Allah di tengah situasi yang sulit: “Dan apabila umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Ayat ini bukan hanya janji pemulihan, tetapi juga panggilan untuk pertobatan sejati.

Saudaraku,

Ayat ini menegaskan bahwa pemulihan tidak datang begitu saja tanpa ada tindakan dari umat Tuhan. Ada empat hal yang diminta Tuhan secara eksplisit: merendahkan diri, berdoa, mencari wajah-Nya, dan berbalik dari jalan yang jahat. Merendahkan diri berarti mengakui bahwa kita tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri; kita membutuhkan Tuhan sepenuhnya. Berdoa bukan hanya soal rutinitas, tetapi merupakan wujud komunikasi dan ketergantungan kita kepada-Nya. Mencari wajah Tuhan menandakan kehausan akan hadirat-Nya, bukan hanya mencari berkat-Nya. Dan yang terakhir, berbalik dari jalan yang jahat menunjukkan perubahan hidup yang nyata—pertobatan yang sungguh-sungguh. Jika keempat hal ini dilakukan dengan tulus, Tuhan berjanji untuk mendengar, mengampuni, dan memulihkan. Janji pemulihan ini mencakup aspek rohani, moral, sosial, bahkan hingga kepada bangsa dan tanah tempat kita tinggal.

Saudaraku,

Melalui ayat ini, Tuhan mengundang kita untuk melakukan introspeksi diri. Apakah kita sudah hidup merendah, berdoa dengan sungguh, mencari wajah-Nya lebih dari segalanya, dan meninggalkan dosa-dosa kita? Jika belum, inilah waktunya untuk kembali. Tuhan bukan hanya Allah yang adil, tetapi juga penuh kasih dan siap mengampuni. Ia merindukan umat-Nya hidup dalam kebenaran dan mengalami pemulihan sejati. Marilah kita menjadikan 2 Tawarikh 7:14 bukan sekadar ayat hafalan, tetapi sebagai gaya hidup rohani yang membawa kita semakin dekat kepada Tuhan dan menjadi saluran berkat bagi sesama serta negeri kita tercinta.Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post